Oktober 13, 2011

KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA


Awal cerita dari penulis yang saat itu telah lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas nya di luar kota. Setelah lulus dia pulang ke kampung halaman, dan berpikir untuk mengejar cita-citanya menjadi prajurit negara (AKMIL). Ternyata cita-cita itu dapat dukungan yang tidak diduga oleh Ayahnya. sewatu malam sang Ayah masuk kekamar anaknya:
@Ayah : Nak, gimana kalau kamu coba daftar di Tentara? (tanya sang ayah sambil melihat wajah sang anak)
@Anak : (dengan wajah kaget campur senang) Wah...wah,,,setuju banget yah, itu memang dah jadi impian ku sejak dulu.

@Ayah : (senagn juga) ok nak, besok kita cari2 infonya.
@Anak : Ok Yah

dukungan tak terduga tersebut membuat anak lebih semangat untuk mengejar cita2nya. mulailah sang anak mencari syarat2 yang diperlukan untuk mendaftar. mulai dari semua ijazah yang harus terlegalisir asli dari sekolahan asal. dari sini lah sang anak mendapat kendala, yaiut mencari legalisir ijazah ke MAN asal di KEDIRI JATIM.
dengan tekat bulat sang anak berangkat jam 10 malam yang diperkirakan sampai di tujuan fajar. namun perkiraan itu meleset, ternyata sampai ditujuan lebih cepat yaitu sekitar jam 03.00 dini hari.
karena tempat turun bus yang masih sekitar 3 km dari MAN, dia harus jalan kaki petang2. perjalanan seorang diri ternyata menimbulkan sebuah ujian yaitu ditemukannya dia dengan sosok gagah tinggi namun lemah gemulai (BANCI), serentak dia lari dan memang sang banci pun mengejar. dia bersembunyi di tanah persawahan kemudian jalan lagi sampai 3x peristiwa itu terulang karena dibenak sang anak takut kehilangan perjaka ditangan sang banci (kwakakakakk)
setelang hari mulai terang dan anak mendapatkan keinginannya yaitu legalisir ijazah, dia pun bergegas untuk pulang mengingat jadwal akhir pengumpulan berkas yang mepet.
lain hari sang anak dan ayah bergegas berangkat ke KODAM TNI di Semarang. masuk dalam kawasan, ternyata anak membawa sepeda masuk salah jalur dari bawah yang seharusnya dari atas. kontan kesalahan itu mendapat teguran keras dari kopral2 penunggu pos jaga:
@Kopral : (sikap hormat tangan) selamat pagi (lantunan suara keras)
@Anak & Ayah : Pagi

@Kopral : (dengan suara keras) apakah anda tidak mengerti aturan kalau masuk lewat jalan atas
@ Anak : (marah pula karena tidak ada sopannya kopral dengan sang Ayah) tidak tahu lah pak, an baru kesini sekali

hadangan itu tak hanya sekali, hari berikutnya, sang Anak ke sana sendiri dan langsung ketempat pendaftaran.
@Kopral : (dari Pos jaga) Hoi.......
Anak pun kemudian berjalan ke pos jaga
@Anak: Pagi pak
@Kopral: (muka garang) apa anda tidak tahu sopan, namanya bertamu itu harus laporan, Anda mau rumahmu didatangi tamu yang tinggal sronong gitu aja
@Anak: (Jengkel) sialan..."dalam hati"
Ya Pak
@Kopral; Tahu tidak??
@Anak: Y Pak
@Kopral: Kamu menghina saya y, dari tadi cma y saja jwabannya
@Anak: (dengan senang karena merasa telah mengerjain kopral) Y pak....
setelah selesai, anak pun berjalan mencari tempat pendaftaran dan ditengah jalan bertemu dengan sosok yang terlihat mempunyai pangkat tinggi keluar dari mobilnya
@Anak: (dengan bahasa jawa halus) pagi pak
@Letnan: pagi...(dengan cetus)
@Anak: tempat pendaftaran dimana pak...(masih dengan bahasa jawa yang halus)
@Letnan:pa kamu tadi tidak tanya di pos jaga itu (keras dan lantang)
@Anak: sialan...(gumam)..sudah pak
@Letnan: Y sudah
dengan hati jengkel anak pun berjalan mencari gedung pengumpulan berkas sambil dalam hatinya bersumpah andai diterima dan lulus dari sini kelak akan ku balas dia (letnan).

dari halangan banyak tersebut Anak yakin akan dirinya diterima, karena anggapannya halangan itu sebuah tanda kesuksesan. namun sampai tes pertama pengumuman Anak langsung lulus di Tes kaki yang di fonis leter "O" 0.1... padahal cuma sedikit y...

disitulah kita dapat pelajaran ternyata Niat suci hancur karena tercampur dengan sikap2 kurang sabar menghadapi kopral dan letnan bahkan mempunyai niat buruk tadi

PESAN : KARENA NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.